

SEOUL– Banjir bandang melanda negeri gingseng, Korea Selatan.
intensitas hujan deras yang tinggi menyebabkan sejumlah wilayah terendam air.
Terutama di ibu kota Seoul.
Pemandangan kota metropolitan itu berubah drastis dipenuhi genangan air pada rumah-rumah warga, kendaraan, gedung, hingga jalur kereta bawah tanah juga ikut lumpuh.
Banjir terjadi usai rekor hujan lebat mengguyur Seoul sejak siang hari.
Dilansir dari laman Kfgo, Selasa, 9 Agustus 2022, akumulasi curah hujan di Seoul mencapai 420mm pada pukul 05:00 hari Selasa (Senin 2000 GMT), dengan perkiraan hujan lebih banyak.
Bukan hanya melumpuhkan fasilitasnumum dan kegiatan warganya, banjir bandang ini juga diketahui telah menelan korban jiwa.
Setidaknya, sudah ada laporan 7 orang tewas akibat bencana ini.
Mengutip The Korea Herald, tiga orang yang terdiri dari anak-anak berusia 13 tahun dan dua orang dewasa berusia sekitar 40 tahun, tewas setelah terperangkap di sebuah apartemen semi-basement di distrik Gwanak-gu, Seoul.
Di Dongjak, seorang pegawai kantor berusia 60-an meninggal karena tersengat listrik setelah melakukan pembersihan pohon tumbang di pinggir jalan karena hujan.
Satu orang lagi tewas pada di sebuah rumah terendam di distrik itu.
Sementara di kota Gwangju, Provinsi Gyeonggi, satu orang ditemukan tewas terperangkap di bawah puing-puing setelah sebuah stasiun bus runtuh. Satu lainnya meninggal setelah tanah longsor, yang membuatnya terkubur.
Banjir ini sekaligus menjadi yang terbesar setelah 80 tahun di wilayah Seoul dan sekitarnya.
Dinas Kehutanan Korea juga telah mengeluarkan peringatan tanah longsor di 47 kota dan kabupaten di seluruh negara pada Selasa pagi.
Terrmasuk di dalamnya sembilan distrik di Seoul, bagian dari provinsi Incheon, Gyeonggi, Gangwon, dan Chungcheong Utara dan Selatan.
Baca Juga : Adrien Rabiot Ditawar MU Rp 358 Miliar, Setan Merah Lagi Drop Lho Mau?
Bukan hanya di Seoul, banjir ini juga berdampak sampai ke Gangnam.
Akibat banjir ini, wilayah elite di daerah tersebut dilaporkan terendam air.
Bahkan, pemadaman listrik juga dilakukan pada wilayah tersebut.
Administrasi Meterologi Korea mencatat bahwa pusat negara dan wilayah lainnya menerima hujan hingga 50 mm per jam, dengan akumulasi curah hujan di Seoul mencapai 422 mm dari Senin hingga pukul 8 pagi di hari Selasa.
Sementara itu, akibat bencana alam tersebut, Presiden Yoon Suk Yeol menginstruksikan tempat kerja publik dan swasta untuk mendorong karyawan menyesuaikan jam perjalanan mereka, menurut kantor kepresidenan.
Pesan keselamatan publik juga dikirim oleh pemerintah daerah pada malam hari waktu setempat, yang berisi adanya peringatan potensi tanah longsor.
Sementara, warga Korea Selatan yang tinggal di daerag dekat hutan juga disarankan untuk segera mengungsi sebagai tindak pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan. (dIsway.id)